Jumlah tersebut lebih dari gaji bulanannya yang hanya S$ 500 (Rp 4,8 juta). Pembantu berusia 30 tahun, bernama Yati, itu akhirnya minta bantuan majikannya untuk melunasi tagihan tersebut.
Menurut Yati, peristiwa itu terjadi pada 8 November lalu, di salon kecantikan di Toa Payoh. Awalnya Yati hanya jalan-jalan di Toa Payoh sambil menikmati hari liburnya. Ketika itu dia tertarik dengan promosi salon tentang tato alis.
" Enam bulan lalu, aku tato alis di sebuah salon di Lucky Plaza dan membayar S$ 60. Aku senang dengan hasilnya sehingga ingin melakukannya lagi. Ketika ke Toa Payoh ada salon yang menawarkan tato alis S$ 40, jadi aku setuju karena lebih murah," kata Yati.
Namun, Yati mengatakan ketika masuk di salon, terapis menyarankan dia mencoba sulam alis gaya Korea yang bisa bertahan selama tiga tahun. Dan ada tambahan 50 persen diskon selama perawatan. Yati setuju untuk mencobanya.
Terapis kemudian menyarankan Yati membeli beberapa produk perawatan kulitjuga, karena salon tidak akan bertanggung jawab jika Yati menderita infeksi setelah tato. Lagi-lagi Yati setuju saja.
Setelah sesi tato selesai, Yati terkejut ketika diberi kwitansi tagihan sebesar S$ 816. Biaya itu terdiri dari biaya S$ 680 untuk tato dan S$ 136 untuk produk kecantikan. Dengan hanya sekitar S$ 100 di dompet, Yati tidak punya pilihan selain untuk memanggil majikannya untuk minta bantuan. (Sumber: Dream)
>