Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amman, Yordania akhirya menemukan dan mengamankan Sarisih (42), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lampung yang ditahan majikannya selama 15 tahun. Sarisih saat ini ditampung di KBRI Amman.



Awalnya, ‎ pencarian Sarisih bermula dari laporan yang diterima Presiden Joko Widodo dan sejumlah instansi di tanah air dari Ferdina Nur Fitria (21), mahasiswa semester 7 UIN Raden Intan Lampung. Dalam laporannya, Ferdina meminta bantuan pemerintah untuk memulangkan ibunya yang tidak pernah pulang ke Tanah Air selama15 tahun.

"Saya mohon, bantu Ibu saya. Bantu saya Pak Jokowi untuk memulangkan Ibu saya, bukankah Ibu saya warga Indonesia? Saya mohon bantuan Bapak Jokowi”, ujar Ferdina dalam laporannya 


loading...
loading...


Dia dalam kondisi sebatang kara. Selain ditinggal ibu bekerja ke luar negeri, ayahnya wafat saat usia Ferdina enam tahun. ‎ Berdasarkan pengaduan tersebut, KBRI Amman langsung melakukan upaya pencarian berbekal informasi yang sangat minimal. 

Laporan disampaikan kepada kepolisian Yordania, simpul-simpul masyarakat Indonesia dihubungi, data-data milik KBRI serta milik berbagai instansi di Indonesia yang mungkin menyimpan informasi mengenai keberadaan Sarisih ditelusuri.

Kendati sempat bersitegang dengan majikan yang tidak mau memberikan akses kepada Sarisih, Tim Perlindungan WNI KBRI Amman mampul memaksa majikan untuk membawa Sarisih ke KBRI Amman. Kepada tim,‎ Sarisih menuturkan dirinya bekerja kepada majikan yang sama sejak tiba di Yordania pada 2003. Di awal bekerja, Sarisih hanya mendapatkan gaji sebesar 100 dollar Amerika setiap bulannya.

BACA JUGA: 
- Istilah Prostitusi Di Dunia Maya, Ibu & Istri Wajib Tau 
Tongsis Khusus Untuk Jomblo Ngenes 
Kumpulan Foto HOT Tania Eks TKW Heboh di Sosmed

Sarisih mengaku dirinya tidak pernah dibuatkan ijin tinggal dan sejak masa berlaku paspornya berakhir pada 2008. Majikannya pun tidak pernah mengajukan pembuatan paspor baru. Sarisih juga mengaku bahwa majikan selalu menakut-nakuti dan mengancam dirinya setiap kali menyampaikan keinginan untuk ke KBRI. Karena itu sejak tiba di Yordania, Sarisih tidak pernah melakukan kontak maupun berkunjung ke KBRI. 

“Sejak dulu saya ingin pulang tapi ditahan majikan. Terima kasih KBRI sudah bantu saya”, ujar Sarisih. Andy menyatakan akan segera memulangkan Sarisih.‎ "Tetapi sebelum dipulangkan, kita akan pastikan terlebih dahulu semua hak-haknya terpenuhi”, ujar Duta Besar RI untuk Yordania itu.