TKI yang bekerja di Hongkong meminta Presiden Joko Widodo memperhatikan perlindungan buruh migran di luar negeri, termasuk di Hongkong. Mereka meminta agar ketika di Hongkong, Jokowi juga bisa memperhatikan mereka, tidak hanya melulu mengurusi investasi dan kerja sama ekonomi.



Eni Lestari, Juru Bicara Buruh Migran Indonesia sekaligus Ketua Aliansi Buruh Migran Internasional mengatakan, perlindungan buruh migran sampai saat ini masih terabaikan. Ini bisa dilihat dari banyaknya buruh migran yang menjadi korban kekerasan maupun terancam hukuman mati di negeri orang, tapi belum diperhatikan negara.


loading...


"Apapun status mereka, buruh migran adalah penyelamat keluarga, pahlawan devisa yang jumlah devisa hasilnya mencapai Rp 144,95 triliun," katanya dalam sebuah pernyataan.

Selain perlindungan perbaikan perlindungan tersebut, Eni juga berharap, dalam kunjungannya ke Hongkong, Jokowi juga bisa memastikan semua janji kepada buruh migran yang dia sampaikan saat kampanye bisa segera dipenuhi. Salah satu yang menjadi keluhan buruh migran yaitu penyelesaian persoalan tingginya biaya penempatan.


loading...


"Buruh migran masih diikat dengan sistem potongan gaji dan dijebak dalam perbudakan utang untuk membayar biaya-biaya keberangkatan, itu harus segera diatasi," katanya.

Presiden Jokowi pada pekan ini akan berkunjung ke Hongkong. Berdasarkan keterangan tertulis Bey Machmudin, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Presiden akan memastikan perlindungan TKI dengan otoritas Hongkong.



>