Sjahril kesurupan. Saat itu dia selesai diperiksa penyidik. Tiba-tiba dia meronta-ronta, berteriak-teriak dan pandangan matanya kosong dan melihat ke atas. Peristiwa itu pun sontak mengundang penjaga sel tahanan narkoba di lantai empat berdatangan. Tahanan lain pun ikut ketakutan. Sebab saat itu sudah larut malam.
Dirasa upayanya gagal alias tak mempan untuk menyadarkan Sjahril dari kesurupan, penjaga tahanan pun berinisiatif memanggil narapidana kasus terorisme, Ali Imron. Terpidana kasus bom Bali itu pun datang dan membacakan ayat-ayat suci Alquran dan meruqyah Sjahril.
"Penjaga langsung memanggil Ali Imron. Terus diruqyah itu Syahril. Abis dikasih garem nggak sembuh-sembuh. Lama itu kesurupan. Tapi pas diruqyah sama Ali Imron, sadar dia. Sembuh dia akhirnya," ungkap seorang anggota polisi yang enggan disebut namanya.
Sjahril Sidik, pria 29 tahun yang diduga pembunuh Alika. di lantai kamar 11 C, Hotel Ellysta, Koja, Jakarta Utara, Selasa 12 Juli 2016. Kepolisian menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, Alika tewas karena batang tenggorokannya patah. (Sumber: liputan6)