Hampir sebulan yang lalu, jenazah Yuyun ditemukan di semak belukar kebun karet tak jauh dari pemukiman warga. Tanpa memakai sehelai pakaian, kedua tangan terikat, wajah lebam dan berulat serta kulit yang mulai mengelupas.



Yuyun adalah seorang gadis SMP kelas II di SMPN 5 Satu Atap Padang Utak Tanding (PUT). Tapi karena ulah 14 orang tidak bertanggung jawab, ia harus meregang nyawa korban disekap, diperkosa hingga meninggal lalu dibuang begitu saja. Berikut beberapa fakta memilukan tentang kematian Yuyun: 

Saat itu masih tengah hari, 4 remaja berinisial DE, FE, AL dan SU mengonsumsi tuak di rumah DE. Kemudian 10 orang lainnya menyusul. Dengan kondisi mabuk, mereka memutuskan untuk nongkrong di tepi jalan perkebunan karet Desa Kasie Kasubun.

Di tempat ini pula mereka bertemu dengan Yuyun, yang saat itu sedang berjalan kaki pulang sekolah. Entah siapa yang memulainya, mereka kemudian menyekap Yuyun dan mengikat kaki tangannya.

Yuyun kemudian diperkosa secara bergantian dan brutal. Pemerkosaan ini tidak hanya terjadi sekali. Beberapa tersangka mengaku melakukannya dua hingga tiga kali. Bahkan salah seorang tersangka juga mencekik leher korban.

Tak kuasa menahan sakit, Yuyun pun meninggal. Oleh 14 orang tersebut, tubuhnya digelindingkan ke jurang curam di perkebunan karet tersebut

Tak cukup ditemukan dalam keadaan dalam kondisi tak bernyawa, hasil visum Yuyun oleh tim medis Puskesmas PUT pun sangat memilukan. Dari hasil visum tersebut didapai tanda-tanda telah terjadinya kekerasan. Kemaluan dan anusnya pun menyatu.

Tak dapat dibayangkan betapa sakit yang dialami oleh Yuyun ketika kejadian naas itu menimpanya. Dari visum dokter juga diduga Yuyun telah menghembuskan nafas ketika perkosaan masih berlangsung.


>