Jumlah buruh migran Indonesia yang hamil di Hong Kong ternyata tak bisa dibilang sedikit. Dari data Pathfinders, lembaga yang bergerak dalam penanganan kasus buruh migran, dalam rentang 15 bulan. Dari 120 buruh migran hamil yang meminta bantuan konsultasi dan advokasi ke Pathfinders selama 15 bulan terakhir, sebanyak 80 persen diantaranya adalah BMI.




Menurut Kylie, rata-rata buruh migran yang datang atau menghubungi kantornya sudah dalam kondisi hamil tua atau visa tinggalnya hampir berakhir.

loading...
loading...



"Biasanya yang datang adalah mereka yang jadwal melahirkannya tinggal 2 minggu lagi atau visanya habis dalam 1 atau 2 hari lagi," terangnya.

Tak sedikit pula yang datang sudah dalam kondisi overstayed, bahkan hingga lebih dari 3 tahun. Mayoritas dari mereka, sekitar 70 persen, ditinggalkan atau sudah tak berhubungan lagi dengan lelaki yang menghamilinya.
"Saya tidak tahu kenapa yang banyak datang adalah Indonesia. Bisa jadi juga karena jumlah buruh migran Indonesia di Hong Kong paling banyak sekarang," ungkap Pendiri dan Direktur Pathfinders Kylie Uebergang.

Dari 10 kasus adopsi hingga saat ini masih dalam proses- yang diserahkan Pathfinders ke Social Welfare Department Hong Kong, sembilan diantaranya adalah bayi yang dilahirkan oleh BMI. Ayah biologis dari bayi yang dilahirkan BMI tersebut rata-rata berasal dari Nepal dan Pakistan. (sumber: liputan6)