Gubernur Jawa Timur Soekarwo mempertanyakan alasan usulan menaikkan cukai rokok untuk mengurangi jumlah perokok aktif di Indonesia. Sebab, kenaikan cukai rokok pasti diikuti kenaikan harga rokok. "Kalau dinaikkan, terus piye?" kata Soekarwo, Jumat, 19 Agustus 2016.



Jika harga rokok naik, Soekarwo khawatir pendapatan petani tembakau dan buruh di pabrik rokok berkurang. "Jika pendapatan pabrik rokok berkurang, maka pengusaha pasti akan mengurangi jumlah buruh," ujar gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini.


Petani tembakau, kata dia, juga akan terimbas bila wacana itu benar-benar diwujudkan. Padahal di Jawa Timur, kata Soekarwo, ada sekitar 6,1 juta orang yang menggantungkan hidupnya dari rokok. "Mudah-mudahaan saya diajak bicara sebelum cukai dinaikkan, biar ada masukan dari daerah," ujar Soekarwo.

Usulan menaikkan harga rokok menjadi Rp 50 ribu per bungkus merupakan hasil studi Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany. (SUmber: Tempo)


>