Kabar duka datang dari seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Kadek Pariani (33). Perempuan asal Dusun Alassari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini meninggal Dunia.
Pariani mengembuskan napas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Turki setelah mengalami koma selama 12 hari. Belum diketahui secara pasti penyakit apa yang diderita oleh Pariani hingga menyebabkan ia meninggal dunia.
Namun berdasarkan keterangan sepupu korban, Kadek Restiti yang juga bekerja di Turki, sebelum meninggal, Pariani sering mengeluh sakit kepala dan nyeri di ulu hati.
Ibunda Kadek Pariani, Made Srigati (51) saat ditemui di rumah duka, di Dusun Alassari, Selasa (26/6) siang mengatakan, Pariani bekerja di sebuah spa. Setiap kali menghubungi keluarga, ia selalu mengaku dalam keadaan baik-baik saja. "Tidak pernah mengeluh sakit.
Setiap menelepon pasti ngakunya lagi sehat, senang bekerja di sana. Sejak berangkat, dia belum pernah pulang," ungkap Srigati lirih.
Kini, Srigati merasa bingung, apakah jenazah sang anak dapat dipulangkan kembali ke Bali untuk diupacarai atau tidak. Kalaupun dapat dipulangkan, perempuan yang bekerja sebagai buruh ini mengaku tidak memiliki uang.
>
Pariani mengembuskan napas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Turki setelah mengalami koma selama 12 hari. Belum diketahui secara pasti penyakit apa yang diderita oleh Pariani hingga menyebabkan ia meninggal dunia.
loading...
loading...
Namun berdasarkan keterangan sepupu korban, Kadek Restiti yang juga bekerja di Turki, sebelum meninggal, Pariani sering mengeluh sakit kepala dan nyeri di ulu hati.
Ibunda Kadek Pariani, Made Srigati (51) saat ditemui di rumah duka, di Dusun Alassari, Selasa (26/6) siang mengatakan, Pariani bekerja di sebuah spa. Setiap kali menghubungi keluarga, ia selalu mengaku dalam keadaan baik-baik saja. "Tidak pernah mengeluh sakit.
Setiap menelepon pasti ngakunya lagi sehat, senang bekerja di sana. Sejak berangkat, dia belum pernah pulang," ungkap Srigati lirih.
Kini, Srigati merasa bingung, apakah jenazah sang anak dapat dipulangkan kembali ke Bali untuk diupacarai atau tidak. Kalaupun dapat dipulangkan, perempuan yang bekerja sebagai buruh ini mengaku tidak memiliki uang.