Tingkat perceraian yang tinggi di Tulungagung dan didominasi oleh cerai Gugat yang dilakukan oleh mayoritas Tenaga Kerja Wanita (TKW) mendapat reaksi dari Buruh Migrant Indonesia Hongkong (BMIH) Tulungagung.




Heni Wulandari ketua BMIH Tulungagung mengingatkan agar para TKW berlaku setia dan introspeksi. "Sangat disayangkan, mereka mengganggap remeh sebuah pernikahan. Kenapa mereka tidak kembali pada tujuan dan niat meninggalkan suami," kata Heni melalui pesan WhatsApp.

loading...
loading...

Untuk mengurangi angka perceraian yang meningkat, menurutnya lebih baik pemerintah meningkatkan tersedianya lapangan pekerjaan dan upah yang maksimal di Kota Tulungagung. 

"Saya yakin, merantau meninggalkan keluarga, faktor ekonomi lah yang melatar belakangi. So, kalau ada banyak lapangan pekerjaan dan gaji yang lumayan, gak perlu lah merantau jauh, karena semua bisa tercukupi," tambahnya. 

Pembekalan tentang kewirausahaan untuk TKW dan TKI perlu di terapkan agar setelah pensiun nanti dapat mengembangkan apa yang sudah didapat dari luar negeri.

"Kalau modal sudah cukup segera kembali ke tanah air dan ketika di luar negeri cari-cari ilmu tambahan yang mendukung untuk planing usaha kita nanti," paparnya memberi solusi.

Pembekalan ini menurutnya secara otomatis akan membuat para eks TKW mempunyai ketrampilan yang berguna saat di luar negeri dan sepulang ke tanah air. (sumber: jatimtimes)


>