Seperti yang pernah diungkap oleh Channel News Asia dalam sebuah film dokumenter mereka. Dalam film tersebut, mereka mewawancarai Madam Park (78), salah satu pelacur lansia yang berkeliaran di jalanan pusat distrik Jongo, Seoul. Madam menikahi saat berusia 19 tahun, tapi suaminya adalah seorang pecandu judi dan mereka terpaksa kehilangan rumah karena kebiasaan buruk tersebut. Suaminya meninggalkan Park begitu saja dalam keadaan miskin dan empat anak.
Gaji sebagai pembantu, sudah tentu tidak cukup untuk membuat anak-anaknya bersekolah. Anak-anaknya terpaksa bekerja sementara mereka tinggal di rumah kerabat yang amat kecil. Pada saat usianya 70 tahun, ia didiagnosis dengan arthritis parah dan harus membayar biaya pengobatan tiap bulannya. Putus asa, ia memutuskan menjadi Bacchus. Meski tidak bisa berjalan karena nyeri di kaki, ia harus berdiri di jalanan selama minimal 6 jam setiap hari untuk menunggu pelanggan.
"Bahkan jika saya akan mati, saya perlu obat. Ini sangat menyakitkan," kata Park seperti dikutip dari Worldofbuz
Meski pernah ditangkap dan didenda beberapa kali untuk prostitusi, Park tidak punya pilihan lain kecuali tetap menjadi Bacchus. Dalam satu hari jika ia beruntung, ia dapat menggaet 3-4 pria dan menerima sekitar 100.000 won.
"Ini memalukan. Aku malu karena aku sudah tua. Tapi aku tak punya pilihan," tutur Park dengan tatapan menerawang.
Menurut wanita itu, pekerja seks tertua di jalanan adalah seorang wanita berusia 82 tahun dan dirinya adalah yang tertua kedua. Selain itu, ada yang berusia 60 tahun dan lain-lain.
"Tidak ada satu pun yang di bawah 50. Mereka semuanya sudah memiliki cucu." (Sumber: Liputan6)
>
loading...