“Karena memang penularannya itu macam-macam. Bisa melalui orang, maupun hewan,” kata Soekarwo, usai menghadiri Pelantikan Pengurus PMII Jatim, Gedung Balai Pemuda, Surabaya, Sabtu 3 September 2016.
Meski demikian, menurutnya hal itu bukanlah travel warning. Soekarwo menganggap hal itu hanya sebagai pengingat, agar masyarakat Jatim lebih waspada, dan berhati-hati.
“Misalnya dengan memasang alat pemindai suhu panas atau thermal scanner, dan juga memberikan health alert card atau kartu kewaspadaan kesehatan,”ujar Soekarwo.
Soekarwo yakin, dengan berbagai cara itu, maka virus Zika bisa dicegah untuk masuk ke Jatim. “Apalagi sekarang alatnya juga semakin canggih, dan tenaga medisnya juga semakin profesional dalam melakukan penanganan kesehatan,” kata Soekarwo. (Sumber: vivanews)
