Selama menjadi teroris, Nur Rohman, meninggalkan istri anak-anaknya. Wilarno, Ketua RT setempat, mengatakan semenjak pamit pergi akan bekerja ke Kalimantan, Nur Rohman sama sekali tidak pernah pulang ke rumahnya. Namun Asmuni, tetangga dekatnya, mengatakan Nur Rohman benar-benar tak pernah pulang sama sekali semenjak pasca bom Thamrin di Jakarta.
Selama itu istri dan anak-anaknya hidup sendiri di perkampungan padat penduduk tersebut. Situasi itu tentinya cukup merepotkan Siti Aminah. Dia harus menghidupi kedua anaknya yang mesih belia, padahal dia sendiri juga tidak punya pekerjaan tetap. Terlebih lagi Aminah tidak punya sanak kerabat dekat di Solo karena dia berasal dari Jawa Barat.
"Sebetulnya yang sering menjadi perhatian warga di sini adalah kondisi anak istrinya setelah ditinggal lari. Kondisinya sangat memprihatinkan," ujar Asmuni, tetangga dekat Nur Rohman.
Hal serupa juga disampaikan oleh Wilarno. Melihat kondisi Aminah dan kedua anaknya yang mulai butuh biaya karena harus masuk TK, Wilarno sering menghimbau warga sekitarnya untuk sering menolong dan menyantuni Aminah dan kedua anaknya.
"Selama ini kami himbau warga untuk sering menyantuni anak-anak dan istri Nur. Kami beri kesadaran bahwa sebaiknya kita menolong atas dasar kemanusiaan, jangan melihat latar belakang riwayat perilaku bapaknya," kata Wilarno.
Wilarno mengakui meskipun perkampungannya merupakan kawasan padat dengan tingkat ekonomi rendah, namun tingkat kerukunan dan kepedulian warga cukup tinggi. Aminah dan kedua anaknya direngkuh baik seluruh warga sebagai keluarga besar. (Sumber: detik)