Belakangan ini, salah satu televisi swasta menayangkan serial drama yang berjudul Asoka. Drama tersebut bercerita tentang salah satu raja yang bernama Asoka yang Agung. Cerita tentang Asoka tidak hanya diceritakan oleh bangsa India saja, tetapi juga keseluruh dunia. Berikut ini adalah Cerita Tentang Asoka yang Agung.
Asoka yang Agung adalah seorang raja yang menguasai sebagian besar anak benua India, dari apa yang sekarang disebut Afganistan sampai Bangladesh dan di selatan sampai sejauh Mysore. wilayah yang sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan lebih besar daripada negara India saat ini. Asoka berkuasa sebagai penguasa Kekaisaran Maurya dari 273 SM sampai 232 SM.
Asoka yang Agung adalah seorang raja yang menguasai sebagian besar anak benua India, dari apa yang sekarang disebut Afganistan sampai Bangladesh dan di selatan sampai sejauh Mysore. wilayah yang sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan lebih besar daripada negara India saat ini. Asoka berkuasa sebagai penguasa Kekaisaran Maurya dari 273 SM sampai 232 SM.
Asoka adalah putra maharaja Maurya, Asoka memiliki beberapa kakak dan hanya satu adik, Witthasoka. Dia memiliki kepandaian meneladani dan kemampuannya berperang, ia dikatakan merupakan cucu kesayangan kakeknya, maharaja Candragupta Maurya.
Asoka menjadi lagenda karena pembunuh kiriman kakak-kakaknya yang takut kekuasaannya direbut justru membunuh ibunya. Menurut legenda, dalam keadaan murka, pangeran Asoka menyerang Pataliputra (sekarang Patna), dan memenggal kepala kakak-kakaknya semua termasuk Susima, dan membuangnya di sebuah sumur di Pataliputra. Pada saat tersebut banyak orang yang menyebutnya Canda Asoka yang artinya adalah Asoka si pembunuh dan tak kenal kasih.
Suatu hari setelah peperangan usai, Asoka menjelajah kota yang telah ia taklukan tetapi yang terlihat hanyalah rumah-rumah yang terbakar dan tumpukan mayat yang bergelimpangan. Hal ini membuatnya menyesal dan ia berteriak dengan kata-kata yang menjadi termasyhur: "Apakah yang telah kuperbuat?"
Penyesalan yang mendalam membuatnya dirinya memeluk agama Buddha dan ia memakai jabatannya untuk menyebarkan ajaran Budha yang masih relatif baru ini sampai dikenal di mana-mana, sejauh Roma dan Mesir. Sejak saat itu Asoka, yang sebelumnya dikenal sebagai “Asoka yang kejam” (Canda Asoka) mulai dikenal sebagai sang “Asoka yang Saleh” (Dharmâsoka).
Penyesalan yang mendalam membuatnya dirinya memeluk agama Buddha dan ia memakai jabatannya untuk menyebarkan ajaran Budha yang masih relatif baru ini sampai dikenal di mana-mana, sejauh Roma dan Mesir. Sejak saat itu Asoka, yang sebelumnya dikenal sebagai “Asoka yang kejam” (Canda Asoka) mulai dikenal sebagai sang “Asoka yang Saleh” (Dharmâsoka).