Belakangan ini mulai banyak bermunculan portal berita palsu atau abal-abal bermunculan, jika anda pengguna media sosial seperti facebook atau twitter, jika anda jeli pasti akan langsung mengetahui perbedaan mana portal berita yang asli dan mana portal berita abal-abal.
Jika anda menganggap portal yang berakhiran .com atau .co.id dan semacamnya adalah portal berita asli makan anda sangat keliru, karena untuk membuat website dengan domain .com dan sebagainya hanya membutuhkan dana Rp100rb. Bahkan jika ingin, blog ini dengan sangat mudah dan murah dijadikan www.menggabungkan.com
Seperti yang dilakukan oleh salah satu akun twitter "fenomenal" yang ternyata belakangan diketahui adalah pemeras, dalam twitt-nya dia selalu menyebutkan salah satu portal berita sebagai sumber berita, ternyata portal berita tersebut adalah portal berita bikinan mereka sendiri untuk membohongi sambil meyakinkan para follower yang membaca twit-nya
lalu bagaimana cara membedakan mana portal berita asli dan mana portal berita palsu, berikut adalah cara mudah membedakannya
Rangking Alexa
Jika anda penasaran atau punya waktu senggang, anda bisa mengecek portal berita asli menggunakan rangking alexa. Mengapa menggunakan rangking alexa? karena portal berita asli pasti memiliki pengunjung yang sangat banyak sehingga memiliki peringkat yang sangat bagus dalam jajaran urutan alexa.
Jumlah Kanal
Jumlah kalan sebuah portal berita asli sangat banyak. sebagai contoh portal berita detik memiliki 10 kanal dan kompas memiliki 14 kanal, dan perkanalnya memiliki beberapa subkanal lagi. sebagai contoh kanal otomotif dikompas memiliki 11 subkanal. Apakah portal berita palsu bisa membuat banyak kanal? jawabannya bisa, tetapi akan sangat susah mengurusnya.
Konten Berita Bermutu
Portal berita asli selalu menyajikan konten berita yang bermutu. Walaupun portal berita tersebut memiliki pandangan politik tersendiri, portal berita asli menggunakan kata yang lebih "santun" dalam hal menyerang tokoh politik yang berbeda aliran. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? kantor berita yang bagus pasti memiliki pimpinan rekdaksi yang berpengalaman. Dalam hal mengatur berita, pimpinan redaksi tersebut mengerti bagaimana cara membuat kemasan konten berita bermutu.
Durasi Update
Portal berita abal-abal atau palsu pasti sangat jarang mengupdate berita. Dalam 1 hari portal berita palsu bisa mencapai 15 artikel saja sudah termasuk hal yang sangat hebat. Jumlah "pegawai" yang sangat sedikit menjadi alasan mengapai portal berita abal-abal hanya mampu mengupdate berita untuk portalnya dalam jumlah yang sangat minim. Berbeda dengan portal berita asli yang memiliki banyak pegawai per kanalnya sehingga update berita sangat cepat dan akurat.
Untuk apa mereka membuat portal berita abal-abal? jawabannya politik dan uang. Portal berita palsu biasanya digunakan oleh beberapa oknum politisi untuk menyerang lawan politiknya. Portal berita tersebut bisa dibuat dan dibiayai oleh mereka atau membayar orang untuk membuat portal berita abal-abal tersebut.
Sedangkan yang bertujuan uang, portal berita abal-abal bisa menggunakan cara seperti apa yang dilakukan oleh "akun twitter fenomenal" atau dengan cara menggunakan iklan yang disediakan oleh google. biasanya yang bertujuan mencari uang dari iklan, artikel yang diupdate selalu berhubungan dengan agama atau politik. Dalam artikelnya meraka akan menyerang secara frontal agar artikel tersebut dishare ke media sosial dan dibaca oleh netizen sehingga artikel yang dibaca pengunjung web tersebut akan dibayar oleh google.
Sedangkan yang bertujuan uang, portal berita abal-abal bisa menggunakan cara seperti apa yang dilakukan oleh "akun twitter fenomenal" atau dengan cara menggunakan iklan yang disediakan oleh google. biasanya yang bertujuan mencari uang dari iklan, artikel yang diupdate selalu berhubungan dengan agama atau politik. Dalam artikelnya meraka akan menyerang secara frontal agar artikel tersebut dishare ke media sosial dan dibaca oleh netizen sehingga artikel yang dibaca pengunjung web tersebut akan dibayar oleh google.
sebagai contohnya artikel yang mengatakan "golongan tertentu menyerang agama mayoritas didaerah x" berita semacam itu akan sangat menarik minat untuk dibaca khususnya si kalangan mayoritas. Hal yang paling miris adalah mereka tidak mengerti bahwa mereka sudah dijadikan alat pendulang uang dengan cara "menjual" kepercayaan mereka.
