Awalnya Ayu yang merupakan janda satu anak ini membuka usaha di Sibolga, toko kelontong. Tapi tidak menghasilkan apa-apa. Kemudian pergi ke rumah kakaknya di Purwokerto, mencari info pekerjaan. Ayu kemudian memilih Taiwan, sebagai tempat peraduan nasib.
Di Taiwan Ayu menjadi TKW dari 2006-2014, menjaga seorang nenek. Tiga tahun pertama menjadi TKI membuatnya tidak berkembang. Kemudian ia memutuskan untuk bekerja sambil berjualan obat herbal.
Selain berjualan dan bekerja menjadi TKW, ayu juga melanjutkan pendidikannya. Dari 2010 hingga 2014 Ayu menjalankan 3 kegiatan; mengurus nenek, berjualan, dan jadi mahasiswa.
“Dua tahun pertama, bisnis saya biasa saja, karena terikat waktu sebagai perawat nenek Taiwan. Apalagi agensi melarang keluar.” ujarnya.
Dengan ketekunan dan usaha, perjualan bisnis ayu bisa hingga menghasilkan omset Rp100jt perbulan hingga akhirnya Ayu memutuskan berhenti menjadi TKI pada Desember 2014. Ayu total di bisnis suplemen herbal.
Saat ini ayu berencana mengembangkan bisnisnya. Ayu sudah mulai berinvestasi di kelapa sawit dan karet. Seperti diketahui kedua bisnis tersebut sedang berkembang di Indonesia. (Sumber: teraslampung)
>