www.crystalinks.com
WASHINGTON - Untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah mampu mengirim pesan mental yang sederhana dari satu orang ke orang lain tanpa kontak antara keduanya, ribuan mil terpisah di India dan Perancis.

Penelitian yang dipimpin oleh para ahli di Harvard University menunjukkan teknologi yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari otak satu orang ke orang lain bahkan, seperti dalam kasus ini, jika mereka ribuan mil jauhnya.

"Ini adalah jenis realisasi teknologi dari mimpi telepati, tapi pasti tidak ajaib," Giulio Ruffini, seorang ahli fisika teoritis dan co-penulis penelitian, kepada AFP melalui telepon dari Barcelona.

"Kami menggunakan teknologi elektromagnetik untuk berinteraksi dengan otak."

Untuk percobaan, satu orang memakai, electroencephalogram terkait-Internet nirkabel atau EEG akan berpikir ucapan sederhana, seperti "hola", atau "ciao."

Sebuah komputer menerjemahkan kata-kata ke dalam kode biner digital, disajikan oleh serangkaian 1s atau 0s.

Kemudian, pesan ini dikirim melalui email dari India ke Prancis, dan dikirimkan melalui robot ke penerima, yang melalui stimulasi otak non-invasif bisa melihat kilatan cahaya di penglihatan tepi mereka.

Subyek menerima pesan tidak mendengar atau melihat kata-kata sendiri, tapi benar mampu melaporkan kilatan cahaya yang berhubungan dengan pesan.

"Kami ingin mengetahui apakah seseorang dapat berkomunikasi secara langsung antara dua orang dengan membacakan aktivitas otak dari satu orang dan menyuntikkan aktivitas otak menjadi orang kedua, dan melakukannya melintasi jarak fisik yang besar dengan memanfaatkan jalur komunikasi yang ada," kata co-author Alvaro Pascual-Leone, profesor neurologi di Harvard Medical School.

"Salah satu jalur tersebut, tentu saja, Internet, sehingga pertanyaan kita menjadi, 'Bisakah kita mengembangkan percobaan yang akan melewati berbicara atau mengetik bagian dari Internet dan membangun komunikasi langsung otak-ke-otak antara subjek terletak jauh dari satu sama lain di India dan Perancis? '"

Ruffini menambahkan bahwa perawatan ekstra diambil untuk memastikan tidak ada informasi sensorik mendapat di jalan yang bisa mempengaruhi penafsiran pesan.

Para peneliti telah mencoba untuk mengirim pesan dari orang ke orang dengan cara ini selama sekitar satu dekade, dan bukti prinsip yang dilaporkan dalam jurnal PLoS ONE masih belum sempurna, katanya kepada AFP.

"Kami berharap bahwa dalam jangka panjang ini secara radikal bisa mengubah cara kita berkomunikasi satu sama lain," kata Ruffini. (Sumber: http://www.japantoday.com/)
Next
Newer Post
Previous
This is the last post.