Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Lampung Timur, Yuni (21 tahun), disebut terlantar di negeri Taiwan. Ia kabur dari majikannya setelah mengalami kekerasan fisik oleh majikannya, sedangkan agen tenaga kerjanya lepas tangan.



“Yuni ingin pulang ke kampungnya di Lampung. Ia kabur dari rumah majikannya karena tidak tahan perlakuan kekerasan fisik majikan kepadanya, yang membuatnya tidak betah lagi di Taiwan,” kata koordinator Antikekerasan Anak dan Perempuan (Akrap) Edi Arsada di Kabupaten Lampung Timur

Hasil dari perbincangan dengan rekan TKW di Taiwan, ia menuturkan Yuni mendapat perlakuan tidak manusiawi selama bekerja di rumah majikan di Taiwan sejak tiga tahun lalu. Majikan Yuni selalu memukulnya dan menuduh mencuri uang. Tindakan kekerasan terjadi setiap hari, Saat ini, ia masih terlantar di negeri Taiwan.

Untuk pulang ke Indonesia, ia harus menebus paspor yang masih ditahan majikannya. Sedangkan pihak agen tenaga kerja yang menyalurkannya ke majikan di Taiwan, tidak mau mengurusinya. (Sumber: Republika)


>