Para remaja tersebut dipilih secara acak oleh tentara-tentara Korut, yang terkadang diambil dari sekolahnya. Remaja-remaja yang terpilih kemudian diperiksa secara teliti rekam kesehatannya dan rutin dicek ulang untuk memastikan keperawanan mereka.
Mereka yang lolos kemudian akan melayani para pria di kalangan elit pemerintahan Korut, tak terkecuali sang pemimpin, Kim Jong-un. Para remaja yang terpilih tidak diizinkan untuk melapor soal itu atau bertemu keluarganya dan jika ketahuan kabur, hukuman mati menanti.