Erwina menceritakan, setiap hari Indra suaminya mengantarnya ke Taman Gajah Mada. Bila menolak, Indra akan memukul dan menampar serta melakukan tindakan kekerasan lainnya. Sehingga, dia tidak berani untuk menolak permintaan suaminya untuk jadi pelacur di pinggir jalan.
"Aku berdiri menjajahkan diri, sedangkan suamiku jadi tukang parkir sambil liat-liat pelanggan. Meskipun, aku sedang hamil tetap melayani nafsu orang dengan tarif kencan 200 ribu. Aku enggak mau jadi lonte tapi dipaksa. Bila tidak berikan uang aku akan dipukuli," katanya.
Erwina lebih memilih untuk dibawa ke panti sosial daripada dibawa pulang ke rumahnya. Dia lebih memilih hidup sendiri dibandingkan dijadikan pelacur lagi oleh suaminya tersebut. (Sumber: tribunnews)
>